Indahnya
senja ini, Seakan mengusir kesedihan
namun
sebentar lagi akan pergi dan malam pun datang menemani
menterjemahkan
kelamnya di ufuk biru, menghantarkan insan pada mimpi-mimpi
senandung
ombak dilautan semakin menambah kerinduan dalam hati yang terpendam
tiupan angin
terhempas perlahan di dalam jiwa yang sepi
ku ukir
langit dengan bayang-bayang, ku pahat bintang dengan angan-angan
kucoba
jalani hari-hari meski hanya sendiri
untuk
mengenang masa2 kecil ku dulu, saat aku belum mengenal cinta
waktu pun
telah berlalu, tetesan air mata membasahi pipi, karena sepi selalu menyelimuti
adakah angin gunung, adakah angin padang yang
mendengar suara hati
dan
membebaskan ku dari belenggu sepi
dalam
gelapnya malam, ditemani dengan hiasan bintang gemintang
wajah mu
terpancar indah, menepis bayang-bayang kelam
aku pun
teringat akan masa-masa indah bersama mu, akan masa yang tak akan pernah bisa
terlepas dari memori kehidupan ku.
Masih
tergambar jelas, senyuman manis dari bibir indah mu, saat pertama kali kita
bertemu
Senyuman
itulah yang telah menyentuh jiwa ku,
Senyuman
itulah yang telah melumpuhkan logika ku
Senyuman itu
pula yang telah meluluhkan hati ku
Hati yang
selama ini beku dan selalu memalingkan diri dari cinta
Kau lah yang
membuat hari2 ku berwarna, kaulah yang menjadikan hidup ku lebih bermakna
Dan
engkaulah yang membuat aku mengerti arti cinta.
Tapi
kini...... aku telah kehilangan mu, kehilangan cinta mu, kehilangan kasih
sayang mu
Bahkan tak
akan pernah lagi kudengar aksara mu,
yang tiap
baitnya pancarkan senandung kemesraan
masih
teringat jelas di mata ku saat kau menangis dalam pelukan
mendekap
erat-erat tubuh ini dan bersandar di bahu ku saat melihat hiasan malam
bernyanyi di balik langit yang membisu
dulu ku
berharap mencintai mu adalah hal yang terakhir untuk ku
aku berharap
engkaulah orang yang menemani saat ajal tiba menjemputku
namun, saat
aku terbuai oleh cinta dan kasih sayang mu
takdir
pun tak lagi berpihak kepada ku, engkau harus pergi tinggal kan ku lebih dulu
masih
terdengar jelas kata-kata yang terucap dari bibir tipis mu
jika engkau
ingin kita bersama, mengukir sebuah cerita indah tentang cinta, mengarungi
samudra demi cita-cita, melumpuhkan dunia dengan semangat yang membara
tapi ......
disini aku masih berlayar dengan bahtera,
sedangkan
engkau sudah menginjak di dermaga sang kuasa
namun aku
yakin kita akan bertemu di dermaga yang sama
tuhan...
aku tahu ini takdir mu yang tak akan pernah bisa ditolak oleh seluruh insan
aku tahu ini
kehendak mu yang tak akan bisa ditawar
tapi izinkan
aku untuk mendengar lagi sifoni cinta darinya, mendekap erat tubuhnya
dan mengusap
air matanya dengan ketulusan, walau hanya lewat mimpi