saat mentari menyala di atas kepala
terlihat sosok anak kecil yang tiada tawa
sembari lambaikan koran setinggi kepala
berteriak menyusuri jalan raya
langkah kakinya menjadi sebuah irama
dari goresan sendal yang tinggi sebelah
siapa dia sebenarnya ?? …..
tak ada yang tahu darimana asalnya
bahkan tak ada yang tahu siapa orang tuanya
kecuali ia yang bersembunyi dibalik topeng-topeng durjana
yang menyuruh si kecil untuk bekerja
menerjal kejamnya kehidupan kota
sakit, sudah pasti ia alami
susah, sudah pasti ia jalani
kelam, sudah pasti ia lalui
tapi air mata tak pernah membasahi pipi
aku sudah pasti tak tahu namanya
tak tahu pula dimana tempat tinggalnya
dan aku hanya bisa memanggil dan menyapanya
dengan sebutan anak lampu merah
karena ia habiskan waktu bermainya untuk bekerja di bawah lampu merah
bangunlah dan mulai melangka
wahai sang kecil masa depan bangsa
dobraklah congkaknya dunia
tunjukan padanya bahwa sebenarnya kamu bisa
walaupun kini kau berjalan menyusuri lampu merah
tapi engkaulah yang akan lumpuhkan dunia
dengan cita-cita yang membara
No comments:
Post a Comment